DISC dan Cara Menggunakannya di Rekrutmen Perusahaan
TalentaPro
March 24, 2022

Perusahaanakan terus mencari talenta-talenta terbaik untuk direkrut dan menggantikan mereka yang sudah pensiun atau tidak bekerja di perusahaan lagi. Selain itu, perekrutan talenta juga dilakukan ketika perusahaan berkembang semakin besar, karena ekspansi bisnis dan kebutuhan perusahaan lainnya yang membutuhkan talenta dengan keahlian dan keterampilan khusus.

Terdapat bermacam-macam metode seleksi yang dilakukan perusahaan dalam proses rekrutmennya. HRD akan memilih metode yang paling sesuai dan memungkinkan untuk dilakukan perusahaan dalam proses rekrutmen mencari kandidat terbaiknya yang sesuai dengan kebutuhan akan posisi yang kosong dalam perusahaan.

Salahsatu metode seleksi yang dapat digunakan dalam mendapatkan kandidat potensial adalah dengan personality test atau tes kepribadian. Tes kepribadian memiliki tujuan untuk mengetahui apakah kepribadian yang dimiliki kandidat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab suatu posisi yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut.

Salah satu tes kepribadian yang biasa digunakan untuk proses rekrutmen adalah DISC. Mengenal kepribadian dan karakter kandidat menggunakan DISC dapat menentukan kandidat mana yang lebih cocok dengan perusahaan dibandingkan dengan kandidat-kandidat lainnya.

DISC personality test adalah suatu alat tes kepribadian yang termasuk dalam tes psikologi. DISC dapat mengukur kepribadian seseorang yang lebih spesifik mengukur perilaku kerja seseorang dan bagaimana orang tersebut akan bereaksi terhadap lingkungannya. DISC mengukur perilaku-perikau yang dapat diobservasi dan merupakan alat tes psikologi yang bebas bias budaya (culture free). Terdapat empat kuadran perilaku yang dinilai dalam DISC yaitu, Dominance (D), Influence (I), Steadiness (S), dan Compliance (C).

Seseorang dengan tipe kepribadian Dominance memiliki kemauan keras, percaya diri dan tegas. Seseorang dengan tipe ini cenderung ingin mendominasi dalam lingkungan kerjanya. Mereka sangat menyukai tantangan, berorientasi pada tujuan dan suka memimpin atau memerintah orang lain. Tipe Dominance juga suka mengatur semua hal sendiri dan suka mengambil keputusan penting penting dalam tim.

Sedangkan seseorang dengan tipe Influence memiliki kecenderungan untuk mempengaruhi seseorang atau pandai membujuk orang lain. Seseorang dengan tipe ini akan antusias, optimis, terbuka, terlihat dapat dipercaya dan energik. Mereka mudah menaruh minat terhadap situasi dan ide-ide baru. Mereka merupakan komunikator yang baik, terbuka dengan orang lain dan suka bekerja dalam tim.

Selanjutnya adalah tipe Steadiness. Mereka adalah seseorang yang mudah bekerjasama, tulus, sabar, loyal dan dapat diandalkan. Seseorang dengan tipe ini akan cenderung memiliki karakter yang tenang, terarah atau penuh planning, dan tidak suka terburu-buru. Tipe Steadiness lebih mementingkan harmonisasi, ketenangan dan stabilitas baik dalam bekerja atau hubungan dengan rekan kerja.

Tipe terakhir adalah tipe Compliance. Mereka merupakan seseorang yang perfectionist, menuntut bekerja secara sistematis, mementingkan kualitas, akurasi, keahlian dan kompetensi. Mereka menyukai segala hal yang bersifat detail dan cenderung memiliki kemampuan analisis yang baik. Namun, mereka lamban mengambil keputusan karena takut salah.

Banyak perusahaan memanfaatkan DISC untuk membantu mereka merekrut kandidat yang sesuai dan menuju ke proses rekrutmen selanjutnya yaitu wawancara kerja.Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan proses rekrutmen dengan bantuan DISC.

  1. Perhatikan Kandidat Berdasarkan Hasil DISC Sebelum Mengeliminisasinya.

Perhatikan untuk tidak langsung mengeliminasi kandidat setelah mengetahui hasil DISC kandidat. Karena penilaian akan kandidat baiknya tidak dilakukan dengan satu jenis alat tes saja. Hasil penilaian tes merupakan faktor pembantu menemukan kandidat yang sesuai dan merupakan bagian kecil dari keputusan perusahaan. Selain itu, DISC tidak bertujuan untuk menilai kepribadian mana yang lebih baik dari yang lainnya, melaikan untuk mengetahui kepribadian atau sifat kerja mana yang paling cocok dengan tipe pekerjaan yang dbutuhkan. Sehingga pastikan untuk memahami tuntutan peran dan mencocokannya dengan tipe kepribadian yang sesuai dengan tuntutan peran tersebut.

  1. Manfaatkan Hasil Report DISC dalam Wawancara Kandidat.

Dalam proses wawancara yang dilakukan, pewawancara dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengkonfirmasi hasil report DISC. Selain itu, pewawancara dapat bertanya mengenai hal-hal yang masih perlu untuk diketahui lebih lanjut sehingga penilaian mengenai hasil DISC dapat dikonfirmasi lebih detail lagi. Misalnya, ketika dalam hasil DISC menunjukkan kandidat adalah seseorang yang detail dalam bekerja, maka pewawancara dapat menanyakan kepada kandidat melalui detail studi kasus dan dapat melihat bagaimana sikap yang akan diambil kandidat dalam studi kasus tersebut. Apakah sesuai dengan hasil DISC atau mungkin ada tambahan lainnya. Tujuannya adalah memastikan bahwa pewawancara dapat membuat keputusan yang tepat dan sebisa mungkin meminimalisir terjadinya kesalahan (human error) dalam merekrut kandidat.

  1. Tentukan Poin Penting untuk Penilaian yang Spefisik.

Tentukan poin penting apa yang dibutuhkan dalam perusahaan yang harus dimiliki kandidat. Misalnya perusahaan menginginkan kandidat yang dapat bekerja sama dengan tim dan mudah beradaptasi, maka, terapkan poin penting tersebut kepada setiap kandidat potensial agar mempermudah menscreening kandidat dengan persona atau karakter yang benar-benar spesifik dibutuhkan perusahaan.

  1. Meninjau Hasil DISC Diakhir Perekrutan.

Salah satu fungsi dari DISC adalah untuk melihat bagaimana kepribadian individu, yang meliputi sikap, kelebihan dan kekurangan atau area pengembangan yang dibutuhkan. DISC dapat membantu menganalisa hal-hal apa saja yang dibutuhkan agar pertumbuhan dan perkembangan karyawan dapat berjalan secara maksimal. Oleh karena itu, hasil report DISC sangat cocok dijadikan sumber dalam pelaksanaan onboarding untuk membantu tim belajar tentang anggota baru dan sebaliknya. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan DISC sebagai sarana pengembangan tim dengan menentukan training yang sesuai dengan kebutuhan karyawan berdasarkan kekurangan atau area pengembangan karyawan tersebut.